PNPM Mandiri Perdesaan adalah salah satu program yang di luncurkan Pemerintah saat ini, betul-betul membuahkan hasil yang memuaskan terhadap masyarakat, sebab program ini ber orientasi pada peningkatan kapasitas dan kualitas hidup masyarakat perdesaan, yang telah menjadi ikon pembangunan pasrtisipatif dikalangan masyarakat, hal ini terjadi karena banyaknya kontribusi riil terhadapat masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat perdesaan. Ada beberapa hal yang membedakan program PNPM dengan program yang lain pada umumnya. Perbedaanya adalah pada proses dan tahapan-tahapan kegiatannya, dalam pelaksanaannya, masyarakat tidak hanya sebagai objek,tapi juga sebagai subjek sehingga mereka dapat bereperan aktif dalam menentukan arah kebijakan pembangunan di daerahnya. Disamping itu mereka juga diajak untuk dapat menemukan masalah-masalah dan penyebab kemiskinan. Maka dengan demikian terciptalah masyarakat yang mandiri, sehingga dapat tercermin keberhasilan program yang menjadi harapan pemerintah. Tahun 2007 hadir PNPM-MP yang sebelumnya yaitu PNPM-PPK (Program Pengembangan Kecamatan) di desa Curah Jeru Kecamatan Panji Kab. Situbondo, dengan diawali Musdes Sosialisasi dan dilanjutkan penggalian gagasan (musdus) masyarakat sangat apresiatif dengan adanya PNPM, karena masyarakat diberi kebebasan untuk menentukan usulannya, dengan melalui penggalian gagasan, maka disepakati usulah yang menjadi prioritas desa, yaitu Gedung Paud yang terletak di dusun Barat Desa Curah Jeru. Gedung tersebut dibangun atas usulan warga sekitar yang dilatar belakangi oleh minimnya tempat proses belajar mengajar waktu itu. Proses belajar mengajar dilakukan ditempat yang sangat kurang memadai yaitu di rumah warga yang kanan kirinya terdapat areal yang kotor sehingga anak didik sangat terganggu dalam proses belajarnya. Setelah dinyatakan mendapatkan dana dari PNPM, selama proses pembangunan sampai pelestarian (Finishing), tingkat partisipasi dan swadaya masyarakat serta wali murid sangat mendukung baik berupa swadaya konsumsi maupun tenaga. Setelah di dibangun, gedung tersebut digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar PAUD, TK, dan sore hari juga digunakan untuk kegiatan TPQ dan malamnya digunakan kegiatan Kerja Paket B yang sebelumnya pemanfaat hanya warga skitar, namun hingga sekarang jumlah pemanfaat (Murid) dari desa tetangga yaitu desa Talkandang dan desa Olean. Selain program fisik, PNPM juga memberi kesempatan pada masyarakat untuk mengelola dana bergulir (SPP) yang sasarannya terhadap kaum ibu-ibu/RTM yang mempunyai kelompok, sebelum adanya program Simpan Pinjam, mayoritas masyarakat pinjam pada Rentenir yang tak asing lagi di kalangan masyarakat, setelah program Simpan Pinjam ini berlajan, para rentenir mulai berkurang, karena masyarakat lebih memilih kelompok SPP dari pada rentenir yang sangat mencekam perekonomiam masyarakat. Tahun 2008 Desa Curah Jeru masih diberi kesempatan untuk mengelola dana BLM, tahapan demi tahapan dapat lebih dipahami oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat bermusyawarah, merencanakan dan menentukan usulan-usulannya secara mandiri yang dibutuhkan dalam pembangunan desa, dengan keputusan bersama, maka masyarakat mengusulkan Polindes dengan alasan sarana yang ada tidak layak, sedangkan penduduk desa curah jeru + 9 ribu jiwa yang terdiri dari 3 dusun (Barat, Tengah, Timur), kebetulan letak polindes berada di tengah-tengah desa curah jeru yaitu di dusun tengah, sehingga akses transportasi untuk kepentingan ke polindes tidak terlalu jauh. Polindes adalah salah satu sarana kesehatan untuk kepentingan masyarakat khususnya masyarakat miskin yang sangat membutuhkan akan kesehatan. Melihat realita yang ada, polindes tersebut betul-betul di fungsikan dan digunakan semaksimal mungkin, seperti bertambahnya tenaga medis, pelayanan, dan juga difungsikan untuk kegiatan kader posyandu. Selama Dua periode PNPM hadir di desa curah jeru, desa curah jeru tak mengenal sanksi lokal,sebab itu semangat juang para pelaku program untuk tetap membangun desa, walau banyak hambatan dan rintangan, namun para pelaku program tetap semangat membina kelompok-kelompok simpan pinjam, karena ujung tombak keberhasilan untuk mendapatkan bantuan dana PNPM, akan ditentukan oleh kelompok yang selama ini berjalan. Sehingga pada tahun 2009/2010 masih diberi kesempatan kembali untuk mengelola dana BLM yang tetunya menjadi harapan masyarakat. Adapun kegiatan yang didanai tahun 2009 yaitu pembangunan jalan paving yang terletak di dusun barat,di tahun 2010 yaitu pembangunan saluran irigasi. Yang sebelumnya, jalan tersebut sulit dilalui jalur transportasi, karena jalannya rusak dan becek pada waktu musim hujan tiba, namun setelah dibangun paving yang didanai PNPM-MP, maka akses trasportasi menjadi lancar, dan jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan antara Kelurahan Dawuhan dan Desa Talkandang, sehingga dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat.
Post a Comment